Jakarta – Indonesia akan dikucilkan bila tidak ikut mengimplementasikan pertukaran informasi otomatis (automatic exchange of information/AEOI) di bidang jasa keuangan untuk kebutuhan perpajakan. Sekarang sudah ada 101 negara yang komitmen menjalankan AEoI.
“Kita berharap Indonesia bisa buka secrecy dari semua akun lembaga keuangan. Kalau tidak maka Indonesia menjadi negara yang terkucil di dunia,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam peluncuran laporan ketimpangan oleh Oxfam di Indonesia (Oxfam) dan International NGO Forum on Indonesia Development (lNFlD) di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (23/2/2017).
“Sekarang sudah 100 lebih negara yang commit. Kalau enggak, ya kita akan jadi outlyer (dikucilkan) yang tidak keren,” jelasnya.
Sekarang tengah dipersiapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) sebagai payung hukum Indonesia dalam menjalankan kesepakatan tersebut. Seiring dengan itu, juga akan dilakukan revisi terhadap berbagai Undang-undang (UU).
Sri Mulyani juga menjalankan reformasi perpajakan, khususnya dari sisi kelembagaan. Program strategis seperti pengampunan pajak atau tax amnesty juga telah dijalankan dan akan berakhir hingga 31 Maret 2017.
“Kalau di tempat saya ada korupsi gimana? Ya kami akan koreksi dan ganti. Kalau memang institusi yang bersih, maka itu syarat utama untuk membuat Indonesia menjadi setara. Saya tidak percaya, kalau hanya bagi-bagi duit tanpa perbaiki institusi bisa menjadi baik. Semua harus dikerjakan,” pungkasnya.
Sumber: http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita
PAJAK PRIBADI 
Tinggalkan Balasan