Donald Trump Dilaporkan Mengemplang Pajak Selama 10 Tahun, Ini Modusnya

Presiden AS Donald Trump mengadakan kampanye di Bandara Regional Smith Reynolds di Winston-Salem, North Carolina, AS, 8 September 2020. [REUTERS / Jonathan Ernst]

Jelang Pilpres Amerika, Presiden Donald Trump kembali diserang kabar tak sedap. Kali ini, ia dilaporkan tidak membayar pajak pendapatan selama 10 tahun, dari 15 tahun terakhir, berkat memanipulasi pelaporan pajaknya.

Dikutip dari laporan New York Times, salah satu aksi Donald Trump mengemplang pajak terjadi di tahun 2018. Modusnya, ia mengklaim rugi besar senilai US$47,4 juta demi meminimalisir tagihan pajaknya. Kenyataannya, berdasarkan laporan keuangan yang ada, Donald Trump memiliki pendapatan sebesar US$434,9 juta sepanjang tahun 2018.

“Dia juga menghadapi masalah audit dengan Direktorat Pajak Amerika (IRS) perihal legitimasi restitusi pajak senilai US$72,9 juta yang ia klaim setelah mengaku rugi besar,” ujar laporan New York Times, Ahad, 27 September 2020.

Contoh perkara pajak Donald Trump lainnya terjadi pada 2016, tahun di mana ia terpilih sebagai Presiden Amerika. Masih dengan modus yang sama, Donald Trump meminimalisir tagihan pajak dengan mengklaim rugi besar. Alhasil, di tahun tersebut, ia hanya membayar pajak pendapatan senilai US$750 di mana timpang dengan kekayaannya yang mencapai miliaran.

Per berita ini ditulis, kekayaan Donald Trump ditaksir mencapai US$2,1 miliar. Namun, selama menjadi Presiden Amerika, Donald Trump selalu menolak untuk membuka catatan pajaknya. Ia bahkan pernah melawan upaya legal untuk mengecek pelaporan pajaknya dengan dalih sudah diaudit.

Donald Trump, seperti biasa, menanggapi laporan dirinya mengemplang pajak sebagai berita bohong dan dibuat-buat. Ia mengklaim patuh membayar pajak dan semua keuangannya sudah diaudit dengan benar.

“Itu semua berita bohong, benar-benar berita bohong, Itu dibuat-buat. Saya sudah membayar pajak. Kalian akan melihat bahwa semuanya sudah di-audit,” ujar Donald Trump.

Pengacara Donald Trump, Alan Garten, menyatakan hal serupa. Ia menyebut laporan New York Times tidak akurat karena Donald Trump sudah membayar puluhan juta Dollar AS yang menjadi kewajiban pajaknya. “Hal itu sudah termasuk pajak pribadi yang dia umumkan sebelum maju ke Pilpres Amerika 2015,” ujar Garten.

New York Times, dalam laporannya, mengatakan bahwa mereka telah memegang data pengembalian pajak Donald Trump serta bisnis-bisnisnya selama 20 tahun terakhir. Namun, dokumen tersebut tidak menjelaskan secara detil soal kekayaannya.

“Catatan yang ada menunjukkan bahwa dia mengandalkan pemasukannya dari bisnis yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan dengan tugasnya sebagai Presiden Amerika,” ujar laporan New York Times.

Sumber: tempo.co

http://www.pajakpribadi.com



Kategori:Berita

Tag:, , , , , ,

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: